Warung Telepon (WarTel) Bilik Nomor 5

Kisah ini di alami oleh teman saya yang waktu itu masih sering telepon-teleponan sama pacarnya di warung telepon (wartel) dekat rumah. Kejadian ini dia alami sekitar tahun 2006. Untuk tanggalnya, dia sudah lupa. Jam 19.30 malam dia sudah menuju wartel langganannya. Begitu tiba, dia harus kecewa karena ternyata bilik wartel tempat dia biasa melepas rindu di telepon, sedang di gunakan oleh orang lain.

Warung telepon ini memiliki 5 bilik, dimana bilik nomor 5 berada tepat di paling ujung wartel tersebut. Mungkin keadaan itulah yang menjadikan teman saya sangat menyukai bilik tersebut. Karena jauh dari operator dan juga karena sepi. Setelah di tawari bilik yang lain oleh operator, teman saya akhirnya menyetujui untuk menggunakan bilik nomor 4, tepat di sebelah bilik nomor 5. Sedang asyik-asyiknya mengobrol dengan sang pacar, teman saya melihat pengguna bilik nomor 5 telah offline. Jelas terlihat, karena bilik yang berbentuk ruangan kecil yang seluruhnya hanya terbuat dari kaca.

Untuk pemisah bilik, pihak wartel menggunakan kaca yang buram, sedangkan pintu bilik terbuat dari kaca yang bening. Masih bisa melihat kebilik sebelahnya walau terlihat samar-samar. Setelah tahu pengguna bilik nomor 5 sudah offline, teman saya memutuskan untuk pindah tempat, dengan menutup telepon sang pacarnya terlebih dahulu.

Sebelum sempat telepon di putus, ternyata ada sosok yang lebih dulu masuk ke bilik nomor 5. Kecewapun kembali di rasakan teman saya. Di tengah perbincangan via telepon dengan sang pacar, teman saya mengarahkan pandangannya ke bilik nomor 5. Alangkah kagetnya teman saya, karena ternyata sosok yang berada di bilik nomor 5 pun tengah memperhatikannya.

Sosok yang menggunakan pakaian putih dengan rambut panjang itu hanya berdiri di hadapan bilik teman saya sambil melihat teman saya dari balik kaca buram tanpa menggunakan perangkat telepon. Teman saya yang masih memperhatikan sosok tersebut pun mulai merasa risih. Sebab agak lama juga sosok itu terus memperhatikan teman saya.

Dengan sedikit jengkel, teman saya pun meminta ijin dengan sang pacar untuk menutup teleponnya setelah teman saya menceritakan bahwa ada sosok yang memperhatikannya sedari tadi. Setelah telepon di tutup, teman saya keluar dari biliknya dan menuju bilik di sebelahnya. Teman saya bermaksud untuk menegur sosok tersebut. Tapi begitu tiba di depan pintu bilik nomor 5, teman saya tidak melihat ada siapa-siapa di dalam bilik nomor 5. Karena penasaran, teman saya memeriksanya kedalam. Dan memang tidak ada siapa-siapa di dalam sana. Heran dan aneh, teman saya lalu berinisiatif untuk bertanya pada operator wartel.

Mas, yang tadi masuk bilik nomor 5 siapa?”.

Dengan memicingkan mata dan melihat ke arah bilik nomor 5, operatorpun mengatakan tidak ada siapa-siapa disana. Teman saya bersikukuh mengatakan bahwa tadi ada sosok menggunakan pakaian putih dan berambut panjang terus memperhatikannya dari bilik nomor 5. Sang operatorpun juga sama, dia sama sekali tidak melihat ada sosok yang masuk kebilik nomor 5.

Jangankan masuk kebilik nomor 5, yang masuk wartel pun tidak ada, karena jam operasional wartel sudah mau tutup. Teman saya pun baru menyadari bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 21.39 malam. Akhirnya operator pun menjelaskan kepada teman saya, bahwa teman saya bukanlah satu-satunya yang melihat sosok itu. Sudah ada 6 pengguna wartelnya yang mengaku pernah melihat sosok tersebut.

“Sudah ada 6 orang yang cerita sama saya mengenai kejadian ini” kata operator.
“Makanya, saya gak berani buka sampai larut malam. Lagi juga saya berniat untuk pindah tempat” lanjutnya.

Bahkan, setelah wartel itu tutup jam operasional, banyak warga sekitar yang mengaku pernah melihat sosok tersebut berada di teras wartel. Entah sosok itu sedang duduk, atau yang sering terlihat sosok itu hanya berdiri diam. Belum sempat pindah tempat, wartel tersebut kemudian gulung tikar karena semakin banyak orang yang melihat sosok itu dan enggan untuk menggunakan jasa telekomunikasi tersebut. Saya sendiri yang berbeda RT dengan teman saya di atas, belum pernah melihat sosok itu. Warga pun bingung, entah dari mana sosok itu bisa berada disana.

Comments

Popular posts from this blog

Beza Antara Puntianak Dengan Langsuir

Dikira Karung, Ternyata?

Disembunyikan Hantu Raya Kerana Tertidur Dalam Kelas